Monetize,,,,

March 27, 2017

Sekilas tentang HIMPPAR dan Pemilihan Ketua 28 Maret 2017

Mahasiswa dan Pelajar Papua di Salatiga, sejak lama telah membentuk suatu Organisasi yang berasaskan kekeluargaan berdasarkan Alkitab, Pancasila dan UUD Tahun 1945. Alasan dasar dibentuknya organisasi ini adalah sebagai wadah untuk berkumpulnya anak-anak Papua. Selain itu, alasan lainnya adalah melalui wadah ini diharapkan anak-anak Papua dapat mengenal satu dengan yang lain secara akrab. Organisasi ini pada awal pembentukannya diberi nama PERMIJA (Perhimpunan Mahasiswa Irian Jaya), seiringnya waktu kemudian diganti menjadi nama HIPMIJA (Himpunan Pelajar Mahasiswa Irian Jaya), namun berdasarkan perkembangan perubahan nama Provinsi Irian Jaya menjadi Provinsi Papua pada era Otonomi Khusus Tahun 2001, maka nama organisasi ini pun berubah menjadi HIMPPAR (Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat), kata Papua Barat bukan berarti Provinsi Papua Barat (Ibu Kota Manokwari) tetapi kata ini identik dengan sebutan Tanah Papua yang dikenal lebih luas yakni “West Papua” atau Papua Barat sebelum adanya pemekaran Provinsi dan juga secara geografis nama Papua Barat dipakai untuk membedakan dengan Papua New Guinea (Papua Timur).
Berdasarkan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HIMPPAR, Organisasi ini memiliki fungsi dan tujuan untuk menghimpun, dan mempersatukan mahasiswa, pelajar, dan keluarga, yang berasal dari tanah Papua. Dalam organisasi ini dibuat atau dirancang berbagai program untuk pengembangan soft skill dan hard skill guna membangun visi dan misi anggota HIMPPAR untuk mencapai masa depan yang dicita-citakan. Adapun Visi HIMPPAR adalah “Dalam kebersamaan basis keilmuan yang efektif, kreatif dan inovatif untuk mencapai kesuksesan masa depan”, sedangkan Misi HIMPPAR adalah mengembangkan potensi anggota HIMPPAR dalam bidang profesional skills dan humanistik skills seperti, diskusi, seminar, pelatihan, makrab dan lain-lain”.
Mengkaji tujuan dan fungsi dari organisasi ini, maka hakekat manfaat dari organisasi adalah mempersatukan kita untuk mencengah perpecahan. Dalam artian bahwa, kita dapat mengenal satu dengan yang lain secara akrab, dengan adanya keakraban maka tidak akan terjadi perpecahan. Selain itu, manfaat lainnya adalah, bahwa anak-anak Papua dapat meningkatkan kemampuannya sesuai dengan program-program yang telah disusun oleh Badan Pengurus Harian (BPH) HIMPPAR bersama anggota. Sejalan dengan manfaat tersebut, asas kekeluargaan yang dianut oleh HIMPPAR mengandung pengertian bahwa tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, adat-istiadat dan wilayah yang berada dalam satu wadah tanpa adanya wadah Paguyuban dari setiap kabupaten, atau dengan sebutan sekarang “sa bukan gunung, sa bukan pante, tapi sa Papua” sebutan ala mahasiswa HIMPPAR Salatiga dan merupakan prinsip dari HIMPPAR.
Kehadiran HIMPPAR memberikan arti penting dan pengaruh positif bagi anak-anak Papua di Salatiga, tidak ada efek negatif sedikitpun yang ditimbulkan. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, HIMPPAR mengalami fluktuasi dalam menjalankan roda organisasi sesuai dengan AD/ART. Hal ini karenakan, pertama, bertambahnya jumlah anak Papua yang menimba ilmu di kota Salatiga; kedua, pengurus HIMPPAR belum mengaktualisasikan organisasi ini secara maksimal sehingga banyak anak Papua yang belum memahami arti penting hadirnya organisasi ini, dan manfaat yang diperoleh mereka di Salatiga secara khusus, dan tanah Papua secara umum; ketiga, pengurus mendapat kesulitan dalam mengaktualisasikan organisasi; keempat, pengaruh situasi dan kondisi tanah Papua sekarang ini yang terpecah belah dengan adanya otonomi khusus dan pemekaran-pemekaran sehingga tanpa disadari mengakibatkan konsep berpikir primordial ada dalam diri anak-anak Papua, ketimbang berpikir kami adalah satu, yaitu, Papua Barat dalam HIMPPAR. Dampak permasalahan keempat adalah banyak anak Papua yang tidak aktif di dalam HIMPPAR sehingga berpotensi terjadi pengkotak-kotakkan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa terjadi demikian, dan mengapa belum ada solusinya. Hal ini hanya dapat dijawab oleh mereka yang memang benar-benar peduli terhadap organisasi ini, kenapa demikian? Karena orang yang pedulilah yang akan mengaktualisasikan diri bukan hanya berbicara tetapi juga bekerja, dikarenakan merasakan hal ini adalah tanggungjawabnya. 
adapun pemilihan ketua HIMPPAR periode 2017-2019 akan diadakan pada tanggal 28 maret 2017 dengan calon ketua 
1. Yotam Ronald Sawinay
2. Herry Gabriel Wenda
3. Elias Suwi
4. John Wenda
Siapapun yang akan terpilih pada hari selasa nanti akan memegang tanggung jawab sebagai pemimpin anak-anak Papua disalatiga dan sekaligus mereka dapat menjadikan masa kepemimpinannya sebagai laboratorium pembentuk individu menjadi pemimpin Papua di masa yang akan datang, sehingga terbentuk sebuah imej mereka harus benar-benar memaksimalkan perannya sebagai pemimpin dimana mereka harus mampu merangkul, menjalankan program, dan membangun komunikasi ekternal diluar organisasi dan lain sebagainya. Secara khusus situasi dan kondisi yang terjadi di Tanah Papua saat ini juga turut mempengaruhi pola pikir mahasiswa Papua yang ada di Salatiga. Dalam berinteraksi seringkali sukuisme menjadi salah satu alasan yang memicu pertengkaran bahkan berdampak perpecahan, seperti halnya memojokkan diri sebagaimana yang satu mengatakan saya anak gunung dan saya anak pantai, saya jayapura, saya timika, saya biak dan lain sebagainya. Tetapi sejauh ini, hal itu tidak sering terjadi seperti di kota studi lainnya di luar Papua, sehingga keakraban dan komunikasi yang baik masih tetap terjaga. Namun seiring berjalannya waktu, mulai tampak kurangnya kepedulian dari putra/putri Papua yang berstudi di kota Salatiga dalam bersosialisasi dalam kegiatan yang mengakrabkan satu dengan yang lainnya. Sehingga jika tidak disikapi secara cepat dan tepat maka sukuisme menjadi bahaya laten yang mengancam kebersamaan, kerukunan mahasiswa dan pelajar Papua yang melanjutkan study di kota Salatiga. Jika hal itu terjadi maka mustahil setelah kembali ke Tanah Papua, mahasiswa dan pelajar ini dapat membawa perubahan yang baik bagi Tanah Papua. Menjadi PR Tersendiri untuk ketua HIMPPAR terpilih yaitu ia harus mampu merangkul dan mempersatukan seluruh mahasiswa dan pelajar dari sorong sampai merauke.


Nb : Klo ko merasa diri Anggota HIMPPAR salatiga,
        tolong sempatkan diri buat hadir dalam Rapat anggota HIMPPAR
        dengan agenda PEMILIHAN KETUA HIMPPAR yang akan dilaksanakan
        Pada tanggal 28 Maret 2017,         Gedung F 114 UKSW Salatiga        Jam 09.00 - 14.00